DR.Efrinaldi, Pemikiran Politik Islam

Jumat, 10 April 2009

URGENSI KESEHATAN

URGENSI KESEHATAN DALAM VISI ISLAM
Oleh: Drs. Efrinaldi, MA


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمدلله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور انفسنا ومن سيئات اعمالنا. من يهد الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له. اشهد ان لااله الالله وحده لاشريك له واشهدان محمدا عبده ورسوله ارسله بالهدى بشيرا و نذيرا وداعيا الىالله باذنه وسراجا منيرا. اللهم فصل وسلم على هذا النبي الكريم والرسول العظيم سيدنا ومولانا محمد صلىالله عليه وسلم و على اله واصحابه اجمعين. اما بعد.
فياعبادالله, اصيكم واياي بتقوىالله فقد فازالمتقون. ثم قال الله تعالى فىالقران الكريم : ياايها الذين امنوا اتقوالله حق تقاته ولاتموتن الا وانتم مسلمون.

Hadhirin, jamaah Jum’at yang berbahagia!
Ada suatu hal yang tak dapat disanggah dan dibantah. Suatu hal yang tak dapat dielak dan ditolak. Yakni setiap manusia itu mesti bertaqwa kepada Allah SWT. Amat janggal dan suatu kekeliruan yang besar, orang yang hanya pandai memakan dan menghabiskan rahmat dan nikmat Allah SWT, tetapi tidak mau bertaqwa kepada-Nya. Suatu kekeliruan bagi orang yang hanya tahu dengan haq, tetapi tidak mau tahu dengan kewajiban. Bertaqwalah kepada Allah dengan taqwa yang sebenar-benarnya, dalam artian berupaya untuk melaksanakan segala apa yang diperintahkan Allah dan berusaha meninggalkan apa saja yang dilarang-Nya. Sesungguhnya Allah hanya cinta pada orang-orang yang bertaqwa.
Shalawat dan salam diperuntukkan kepada Junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Beliau telah berhasil mengangkat harkat dan derajat manusia. Dari manusia yang berkarakter munafik, kepada manusia shiddiq. Dari manusia musyrik kepada manusia tauhid.

Hadhirin, jamaah Jum’at yang dirahmati Allah!
Islam adalah agama yang universal, yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia. Islam adalah way of life, pandangan hidup. Oleh karena itu, Islam seyogianya menjadi realitas dalam kehidupan seorang Muslim.
Kesehatan dalam visi Islam amat penting. Kandungan ajaran Islam menekankan kepada umatnya betapa penting arti kesehatan dalam hidup. Tuntunan ajaran Islam amat kaya dengan kesehatan. Dengan kesehatan akan melahirkan mobilitas dan dapat melakukan berbagai aktifitas. Dalam konteks ini, terlihat betapa urgennya penjagaan kesehatan dalam Islam.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam Musyawarah Nasional Ulama tahun 1983 memformulasikan kesehatan itu dimaksudkan sebagai “ketahanan jasmaniah, ruhaniah, dan sosial yang dimiliki manusia, sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri dengan mengamalkan tuntunan-Nya dan memelihara serta mengembangkannya.”
Dalam perspektif Islam, tuntunan kesehatan dalam ketiga aspek tersebut memang cukup banyak. Selain kesehatan fisik, kesehatan ruhaniah amat penting. Di samping itu, juga perlu kesehatan yang bernuansa sosial. Kesehatan pergaulan dalam masyarakat (hablum minan nas).
Mengacu kepada sumber pokok ajaran Islam, yakni al-Qur’an dan Sunnah, banyak sekali tuntunan tentang urgensinya pemeliharaan diri, kebersihan, dan kesehatan tersebut, khususnya uraian tentang kesehatan fisik, sebagai fokus kajian dalam pembahasan ini.

Hadhirin, jamaah Jum’at yang berbahagia!
Allah SWT berfirman:
إن الله يحب التوابين ويحب المتطهرين
Sesungguhnya Allah senang kepada orang yang bertobat dan senang kepada orang yang membersihkan diri.(QS. Al- Baqarah/2: 222).

Dalam ayat ini terdeskripsi betapa sifat manusia yang sangat dicintai Allah adalah orang yang menjaga kebersihan. Kebersihan dalam ayat ini beriringan dengan taubat. Taubat sangat inherent dengan kesehatan mental, sedangkan kebersihan lahiriah menghasilkan kesehatan fisik. Dalam ayat lain juga ditegaskan:
وثيابك فطهر -والرجز فاهجر
Dan bersihkan pakaianmu dan tinggalkan segala macam kekotoran. (QS. Al-Muddatstsir/74: 4-5)
Dalam hadis yang amat lazim diungkapkan tentang kebersihan berbunyi:
النظافة من الايمان
Kebersihan sebagian dari iman.

Secara tematis, dapat diformulasikan beberapa aspek kesehatan yang secara tegas amat penting diperhatikan oleh seorang Muslim, terutama yang berkaitan dengan kesehatan fisik. Pertama, memperhatikan makanan. Seorang Muslim yang taat tentu akan berusaha untuk memperhatikan badan dan tubuh agar selalu sehat dan kuat. Perhatian terhadap makan dan minum amat penting; mengkonsumsi makanan yang halal lagi berkualitas baik sarat protein, yang dapat menguatkan tulang dan memelihara kesehatan, kekuatan dan keseimbangan tubuhnya. Allah berfirman:

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِين
Makan dan minumlah, jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan. (QS. Al-A’raf/ 7: 31)

Umar Ibn al-Khattab, sahabat Nabi SAW dan salah seorang Khulafa al-Rasyidin, pernah mengatakan,”Hindarilah oleh kalian kekenyangan yang berlebihan dalam pola makan dan minum, karena hal itu dapat merusak tubuh dan mendatangkan penyakit, serta dapat menyebabkan malas dalam menjalankan shalat. Hendaklah seorang Muslim itu berlaku sederhana dalam makan dan minum, kerena hal itu akan lebih baik bagi tubuh dan jauh dari pemborosan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan. Tidaklah seseorang akan celaka sehingga ia mendahulukan syahwatnya dari agamanya.”
Seorang Muslim akan selalu berupaya memperhatikan kebersihan dalam makan dan minum. Terjauh dari mengkonsumsi barang-barang yang haram, narkotika, obat terlarang dan hal-hal yang membahayakan bagi kesehatan.
Agar tubuh tetap vit dan fresh, makanan yang masuk ke dalam tubuh sesuai dengan takaran. Tidak boleh makan kelewat banyak dan tidak baik juga terlalu sedikit. Makan terlalu banyak, pencernaan akan rusak dan pernafasan jadi terdesak. Jika makan terlalu sedikit, manusia mudah mendapat sakit, karena tubuh akan kekurangan bahan bakar.
Orang yang banyak makan rentan mengidap penyakit dan siapa berhati-hati berarti telah menjaga diri supaya tidak sakit. Berbagai penyakit yang banyak dialami berbagai bangsa di dunia ini, khususnya umat Islam dewasa ini seperti penyakit darah tinggi, penyakit usus, penyakit maag, penyakit gula, lambung, dan lain-lainnya, menurut penyelidikan para ahli, seluruhnya bersumber dari makanan. Al-Ma’idat bait adda’, perut merupakan sumber utama penyakit. Karena itu, seperti uraian di atas, banyak sekali tuntunan—baik dari al-Qur’an maupun hadis Nabi SAW—yang berhubungan dengan makanan, jenis maupun kadarnya.

Hadhirin, jamaah Jum’at yang mulia!
Sebagian pakar dan ilmuwan berpendapat bahwa jenis makanan dapat mempengaruhi mental manusia. Kata rijs dalam ayat berikut ini terdeskripsi tentang keharaman makanan dan minuman tertentu.

إِلَّا أَنْ يَكُونَ مَيْتَةً أَوْ دَمًا مَسْفُوحًا أَوْ لَحْمَ خِنْزِيرٍ فَإِنَّهُ رِجْسٌ
Kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir, atau daging babi, karena sesungguhnya semua itu kotor.(QS. Al-An’am/6: 145).

Secara esensial kata rijs mengindikasikan tentang keburukan budi pekerti atau kebobrokan mental. Alexis Carrel, peraih hadiah Nobel bidang kedokteran, dalam bukunya Man the Unknown mengakui bahwa pengaruh campuran kimiawi yang dikandung oleh makanan terhadap aktifitas jiwa dan pikiran manusia belum diketahui secara sempurna, karena belum dilakukan eksperimen dalam waktu yang memadai. Namun tidak dapat diragukan bahwa perasaan manusia dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas makanan.
Kedua, menjaga badan dan pakaian selalu bersih. Ciri khas seorang Muslim di antaranya adalah selalu menjaga kebersihan badan dan pakaiannya. Berpenampilan baik dan menarik, good and interesting performance. Badannya selalu bersih karena sering mandi, apalagi Sunnah Nabi yang memerintahkan untuk selalu mandi dan menggunakan wangi-wangian, misalnya pada hari Jum’at.
Dalam historisitas Islam, tercatat bahwa tiap hari Kamis atau selambatnya pagi Jum’at Nabi SAW selalu mencukur rambut-rambut halus yang tumbuh pada bagian pipi. Janggut beliau selalu apik. Kuku beliau juga dipotong setiap minggunya. Dalam keseharian rambut beliau selalu tersisir rapi dan pada waktu tertentu beliau mengolesnya dengan sejenis minyak wangi.
Demikian juga perhatian seorang Muslim terhadap mulutnya, sehingga tidak seorang pun mencium bau busuk dari mulutnya. Hal itu karena ia selalu menggosok gigi setiap hari dengan siwak, sikat gigi atau alat pembersih lainnya. Rasulullah SAW bersabda,”
لولا ان اشق علىامتى لامرتهم بالسواك عند كل صلاة
Sekiranya tidak akan memberatkan bagi umatku, niscaya aku akan memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali akan shalat. (HR. Bukhari dan Muslim)
Pakaian seorang Muslim juga selalu bersih, karena tidak akan dibiarkan kekotoran dan bau badan menyebar dari pakaian. Rasulullah SAW membenci seseorang yang berpenampilan di tengah-tengah orang banyak dengan pakaian kotor selama dia mampu mencuci dan membersihkan pakaiannya. Hal itu merupakan hikmah dan pelajaran bagi seorang Muslim untuk selalu berpakaian bersih, berpenampilan rapi, serta enak dipandang.
Seorang Muslim akan terlihat berpakaian bersih dan berpenampilan menarik serta mengesankan, tanpa harus berlebih-lebihan dan menyolok, menyenangkan bagi orang yang melihatnya. Ia tidak berada di tengah-tengah orang banyak dengan keadaan acak-acakan dan tidak menarik. Sebaliknya, sebelum keluar rumah, ia selalu memperindah penampilannya secara layak dan tidak berlebih-lebihan. Selama memperindah penampilan tidak melampaui batas, maka hal itu termasuk perhiasan yang baik yang dibolehkan dan dianjurkan Allah bagi hamba-hamba-Nya.

يبني ادم خذوا زينتكم عند كل مسجد
Wahai anak-cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah setiap kali memasuki masjid. (QS. Al-A’raf/ 7: 31)

Rasulullah SAW senantiasa mengingatkan pentingnya keindahan dan kecantikan pada diri manusia. Beliau tidak menyukai orang yang mengabaikan dirinya acak-acakan dan membiarkannya dalam keadaan tidak teratur. Pada dasarnya memelihara keindahan itu adalah fitrah kemanusiaan, termasuk hal yang dicintai oleh Islam dan oleh setiap orang yang memiliki karakter lembut dan citra rasa yang sehat.
Ketiga, selalu menjaga kebersihan. Dalam Islam kebersihan sangat penting. Kebersihan sebagian dari iman. Jika bersih merupakan sebagian dari iman, maka siapa saja yang tidak menjaga kebersihan berarti telah mulai luntur keimanannya.
Syari’at wudhu’ yang diperintahkan kepada segenap umat Islam sebelum melaksanakan shalat, pada hakikatnya merupakan suatu sistem ibadah yang mengkondisikan manusia menjaga kebersihan. Shalat tidak sah kalau orang tidak berwudhu’, sedangkan wudhu’ yang sempurna menjadi syarat mutlak bagi syahnya shalat. Setelah bersih melalui wudhu’, barulah orang dibenarkan melakukan shalat, menghadap Tuhan.
Bukan saja ketika hendak mengerjakan shalat, kebersihan mesti dipelihara. Di luar shalat pun setiap orang Islam harus memperhatikan kebersihan, yakni kebersihan diri dan pakaian sebagaimana telah diuraikan di atas, serta kebersihan rumah dan lingkungannya.
Dalam Sunnah Nabi, seorang Muslim juga diperintahkan untuk membersihkan jalan, baik jalan umum maupun jalan menuju ke rumah sendiri. Sampah-sampah tidak boleh dibuang seenaknya dan tulang-tulang serta duri disingkirkan dari tengah jalan.
Dalam Islam menjaga kebersihan itu sangat penting. Sebab, kebersihan adalah pangkal kesehatan, sedangkan kesehatan merupakan faktor utama dalam perjuangan. Bagaimana seorang Muslim bisa bangun pagi, bisa berjuang dan berperang, kalau badannya tidak sehat. Sebenarnya, menjaga kebersihan itu bukan hanya karena ingin sehat, tetapi karena merindukan kasih Tuhan. Sebagaimana firman Allah:
إن الله يحب التوابين ويحب المتطهرين
Sesungguhnya Allah senang kepada orang yang bertobat dan senang kepada orang yang membersihkan diri.(QS. Al- Baqarah/2: 222).

Kekotoran dapat menyebabkan penyakit. Kekotoran bagi seorang Muslim segera dibersihkan. Kekotoran itu melanggar perintah Tuhan, karena pada hakikatnya penyakit merupakan siksa-Nya di dunia yang harus dihindari oleh orang yang bertaqwa. Al-Biqa’i dalam tafsirnya mengenai surat al-Fatihah mengemukakan sabda Nabi SAW:

المرض سوط الله فىالارض يؤدب الله به عباده.
Penyakit adalah cambuk Tuhan di bumi ini, dengannya Dia mendidik hamba-hamba-Nya.

Pada dasarnya taqwa berarti menghindar dari siksaan Allah SWT di dunia dan akhirat. Siksa Allah di dunia, adalah akibat pelanggaran terhadap hukum-hukum alam. Hukum alam antara lain membuktikan pada kekotoran itu terkandung bibit penyakit. Namun, pada saat ditimpa penyakit, Islam memerintahkan agar segera berobat. Sabda Nabi SAW:
لكل داء دواء
Setiap penyakit ada obatnya.

Ketika ditimpa penyakit, sebagai manusia mesti berusaha untuk berobat. Di jalur medis, berobat berhubungan dengan dokter-dokter, tetapi di balik itu keluhan dan problema diadukan sama Penguasa jagad raya ini. Karena pada dasarnya obat dan upaya hanyalah “sebab”, sedangkan penyebab sesungguhnya di balik sebab dan upaya itu adalah Allah SWT, seperti ucapan Nabi Ibrahim AS yang disetir dalam QS. Al-Syu’ara/26: 80:
واذا مرضت فهو يشفين.
Apabila aku sakit, Dialah (Allah) yang menyembuhkan aku.

اللهم انت الشافىلا شفاء الا شفاءك.
Ya Allah, Engkau Maha Penyembuh, tiada kesembuhan melainkan dengan Penyembuhan-Mu.

Mudah-mudahan cobaan yang dihadapi segera dapat diatasi, karena selalu berada dalam kekuatan Tuhan. Hidup kita bersama-Nya. Dia hadir dalam segenap gerak-gerik kita.
Nah, semoga dengan demikian jiwa makin tenang dan hati pun kian lapang. Apa yang dicita-citakan tercapai, yang diidam-idamkan tergapai. Rezeki kita dilapangkan oleh Allah dan semoga kehidupan kita makin dimudahkan-Nya. Masyarakat selalu dalam keadaan aman, damai, dan sejahtera. Amin ya Allah ya Rabbal ‘alamin.


بارك الله لي ولكم فى القران العظيم ونفعني واياكم بالايات والذكرالحكيم و تقبل منى ومنكم تلاوته انه هوالغفور الرحيم.

Khutbah Kedua

الحمدلله رب العالمين. وبه نستعين على امورالدنيا والدين. والصلاة والسلام على اشراف المرسلين وعلى اله واصحابه اجمعين. اما بعد. فياعبادالله, اصيكم واياي بتقوىالله فقد فازالمتقون. ثم قال الله تعالى فىالقران الكريم : وَالْعَصْرِ. إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ. ان الله وملائكته يصلون على النبي. ياايها الذين امنوا صلوا عليه وسلموا تسليما. اللهم صل على محمد وعلى أل محمد كما صليت علىابراهيم وعلىأل ابراهيم. وبارك على محمد وعلىأل محمد كما باركت علىابراهيم وعلىأل ابراهيم. فىالعالمين انك حميد مجيد.
اللهم اغفرللمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الاحياء منهم والاموات انك سميع قريب مجيب الدعوات امين يا قاضي الحاجات. اللهم ادفع عنا الغلاء والبلاء والوباء والفحشاء والمنكر والسيوف المختلفة والشدائد والمحن ما ظهر منها وما بطن من بلدنا خاصة ومن بلدان المسلمين عامة انك على كل شيء قدير. ربنا ظلمنا انفسنا وان لم تغفرلنا وترحمنا لنا كننا من الخاسرين. ربنا اتنا فىالدنياحسنة وفىالاخرة حسنة وقنا عذاب النار.
عبادالله, ان الله يأمر بالعدل والاحسان و ايتاء ذى القربى و ينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون. واذكروا الله العظيم يذكركم واسئلوه من فضله يعطكم و لذكرالله اكبر.

______________
Ciputat, 08182004, Efrn.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda